Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)

Batu Bertuah: Batu yang Tidak Bikin Tambah Tua

Edisi ke-139 dari Petuah Jaka Potter

Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Oke, ralat. Mungkin akan tetap membuatmu terus bertambah umur, tetapi asyiknya, umurmu tidak akan berhenti selama kamu terus meminum ramuan yang dihasilkan batu ini, alias membuatmu hidup abadi!

Sifat Batu Bertuah

Dalam teks-teks kuno, batu bertuah kerap digambarkan dengan warna merah dan putih, warna-warna yang dianggap penting dalam sebagian besar catatan alkimia. Berdasarkan sebuah halaman di buku Advanced Potion-Making, batu bertuah diyakini memperkuat pengetahuan penggunanya tentang alkimia sehingga apapun menjadi mungkin untuk dicapai.

Batu bertuah dapat mengubah logam apapun menjadi emas murni. Batu ini juga digunakan untuk memproduksi Ramuan Kehidupan (Elixir of Life) yang bisa memperpanjang umur serta mencegah peminumnya meninggal karena usia tua, walau tetap tidak akan menghentikan peminumnya mati terbunuh. Hanya saja, kelemahannya adalah begitu mencapai akhir masa hidup alaminya, sang peminum akan menjadi sangat bergantung pada batu bertuah dan ramuan untuk kelangsungan hidup mereka. Ramuan Kehidupan juga hanya menghentikan mereka dari kematian, bukan penuaan.

Penciptaan Batu Bertuah

Menciptakan batu bertuah merupakan salah satu pencapaian tertinggi untuk ilmu alkimia dan bagi alkemis manapun. Selama berabad-abad, para alkemis sudah berusaha memproduksi batu bertuah, namun satu-satunya batu yang diketahui ada dan nyata diciptakan oleh alkemis Prancis terkenal, Nicolas Flamel pada sekitar abad ke-14 atau setelahnya. Flamel menggunakan Ramuan Kehidupan yang berasal dari batu bertuah untuk memperpanjang umurnya beserta sang istri selama lebih dari enam abad. Kala tinggal di Paris pada tahun 1927, Flamel menyimpan batu bertuah dalam kubah kaca di bagian belakang rak di samping buku phoenix miliknya.

Pada beberapa waktu sebelum 1 Agustus 1991, batu tersebut disimpan di Brankas 713, brankas dengan tingkat keamanan tinggi di Bank Gringotts.

Ocehan Gilderoy Lockhart Mengenai Batu Bertuah

Semasa Gilderoy Lockhart masih bersekolah di Hogwarts, dia akan mengoceh kepada siapapun yang mau mendengarkannya tentang rencana untuk mencapai banyak prestasi mengesankan, salah satunya membuat batu bertuah sebelum lulus—yang tentu tidak pernah dilakukannya.

Melindungi Batu Bertuah

Dengan kemampuan langka dan hampir mustahil itu tidak heran jika batu bertuah menjadi incaran para penyihir yang ingin memanfaatkannya untuk kepentingan tidak baik mereka, salah satunya tidak lain dan tidak bukan penyihir tergelap, terjahat, terbengis, dan ter ter lainnya, Lord Voldemort. Tujuannya menggunakan Ramuan Kehidupan untuk menciptakan tubuh baru bagi jiwanya setelah hancur dalam serangan gagal di Godric’s Hollow. Pada tahun 1991, Voldemort menggunakan Quirinus Quirrell sebagai inang manusianya dan mencoba mencuri batu tersebut dari Gringotts. Namun, Albus Dumbledore yang sudah mencium kecurigaan segera memerintahkan Rubeus Hagrid untuk mengambil batu bertuah di pagi hari sebelum percobaan perampokan terjadi.

Batu Bertuah di Hogwarts

Setelah kejadian itu, batu bertuah ditempatkan pada ruangan khusus dengan penjagaan tujuh mantra dan makhluk gaib yang disediakan para profesor Hogwarts; Jerat Setan milik Profesor Sprout, kunci bersayap dimantrai oleh Filius Flitwick, catur penyihir raksasa yang diubah bentuknya oleh Minerva McGonagall, troll gunung sumbangan Quirinus Quirrell, teka-teki ramuan dari Severus Snape, dan Cermin Tarsah yang disihir untuk menyimpan batu tersebut oleh Albus Dumbledore. Sementara itu Fluffy, anjing besar berkepala tiga milik Hagrid menjaga pintu jebakan yang digunakan untuk mengakses ruangan tersebut.

Dumbledore melarang seluruh siswa mengakses koridor lantai tiga agar tetap aman dari Fluffy dan rintangan lain. Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger menduga batu itu akan dicuri dan dengan keliru mengira pencurinya adalah profesor ramuan mereka, Snape.

Setelah Harry berhasil mengalahkan Quirrell sekaligus Voldemort yang berusaha mencuri batu bertuah, Dumbledore dan Flamel pun setuju untuk menghancurkan batu tersebut. Flamel memastikan bahwa ia dan istrinya sudah memiliki cukup ramuan yang tersisa sebelum benar-benar menemui takdir dari akhir hidup keduanya.

Batu Bertuah Sebetulnya Nyata?

Tidak hanya di dunia sihir, legenda batu bertuah dan sang penciptanya juga turut hidup dalam perjalanan sejarah Muggle. Nicolas Flamel diketahui lahir sekitar tahun 1340 dan wafat 22 Maret 1418. Pekerjaannya adalah penulis dan penjual manuskrip asal Prancis, tetapi setelah kematiannya Flamel lebih terkenal sebagai alkemis yang dipercaya telah menemukan philosopher’s stone sehingga hidup abadi.

Diceritakan, suatu hari di pasar, Flamel tertarik pada sebuah buku tua berisi teks lama yang ditulis seseorang bernama Abraham. Halaman-halaman buku tersebut memuat gambar-gambar yang merinci langkah proses penciptaan batu bertuah. Karena tidak memahami arti dari gambar tersebut, Flamel berangkat ke Compostela, Spanyol, untuk mempelajarinya. Sekembalinya ke Paris, Flamel mulai bereksperimen dengan transmutasi logam bersama istrinya mengikuti instruksi pada buku tersebut hingga berhasil mencapai transmutasi pertama. Dari proses itu pasangan tersebut mendapatkan emas berkualitas lebih unggul dan lebih murni dari emas biasa.

Alih-alih menyimpan kekayaannya, Flamel mendonasikan emas hasil percobaannya untuk mendanai banyak sekolah, gereja, dan rumah sakit. Walau begitu, Flamel tetap berhati-hati dan merahasiakan kesuksesannya karena Raja Charles V telah memerintahkan penghancuran semua laboratorium alkimia.

Legenda keabadian Nicolas Flamel tidak hanya sekadar omong kosong belaka, sebab banyak orang yang bersaksi pernah bertemu sang alkemis tersebut jauh setelah kematiannya.

Dalam buku The History of the French from Different States, Alexis Montellin memaparkan pernah berdiskusi bersama seorang intelektual Prancis yang mengaku bertemu dengan Nicolas Flamel. Tidak hanya masih hidup, sang alkemis terkenal juga masih terus bereksperimen di fasilitas rahasia bawah tanah.

Pada akhir abad ke-20, Averroes Secundus menulis buku Terra Incognita Perpetua yang mengungkapkan bagaimana Secundus mengunjungi sebuah labirin bawah tanah di suatu tempat di bawah dataran tinggi Sierra Morena, Spanyol. Menurutnya, labirin tersebut membentang luas sejauh beratus-ratus kilometer dan dipenuhi harta karun tak terkira. Secundus menyatakan dia telah bertemu langsung dengan Nicolas Flamel dalam keadaan hidup dan sehat.

Flamel memberi tahu Secundus bagaimana dia bereksperimen untuk mengubah yang terlihat menjadi tak terlihat. Tujuannya adalah mencari metode terbaik untuk melindungi dunia tersembunyi dari keserakahan orang luar.

Walau begitu, sampai sekarang tidak ada bukti nyata bahwa Flamel dan Perenelle, istrinya, sudah mencapai keabadian dan masih hidup hingga kini. Kamu sendiri apakah percaya dengan legenda keabadian Nicolas Flamel? Apakah kamu percaya kekuatan dan keajaiban dari batu bertuah?

Kalau Bisa Hidup Abadi...

Kalau bisa hidup abadi dari Ramuan Kehidupan, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Coba cari tahu lewat gacha kecil-kecilan di bawah ini!

Gunakan tautan berikut ini jika pop up tidak muncul: https://uquiz.com/UZQnjJ
 

Kalau bisa hidup abadi, kamu akan ...  !



Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Ashlyn Miller!

ditulis oleh Sena Shiratori

coded by Issie
random name generator by Susie