Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)
Albus Dumbledore: Penyihir Terbesar Sepanjang Masa
Edisi ke-126 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Awal Kehidupan Albus Dumbledore
Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore merupakan seorang penyihir berdarah campuran dari pasangan Percival dan Kendra Dumbledore yang lahir antara 16 - 31 Agustus 1881 di sebuah desa bernama Mould-on-the-Wold, Inggris. Anak tertua dengan 2 adik bernama Aberforth dan Ariana. Sayangnya, petaka menimpa kehidupan keluarga kecil ini kala Percival dijebloskan ke Azkaban akibat menyerang sekelompok Muggle yang sebelumnya juga menyerang Ariana. Setelah Percival menghembuskan napas terakhirnya dipenjara, Kendra membawa serta anak-anaknya pindah ke Godric’s Hollow, sebuah desa penyihir lain dan mengasingkan diri dari seluruh tetangganya, kecuali Bathilda Bagshot.
Penampilan Albus Dumbledore
Perawakannya tinggi kurus dengan rambut dan jenggot perak amat panjang hingga dapat dimasukkan ke dalam ikat pinggangnya. Matanya digambarkan sebagai warna biru cemerlang dan menusuk jiwa, sedangkan hidung panjangnya tampak bengkok. Sikapnya bijaksana, tenang, dan santai. Ia juga memiliki jiwa eksentrik terlihat dari beberapa kesukaannya dan rasa humor yang kadang malah membuat lawan bicaranya canggung.
Tahun-tahun Sekolah
Pada musim gugur 1892, Albus Dumbledore memulai kehidupannya di Hogwarts sebagai seorang siswa Gryffindor. Tahun pertamanya bersekolah kerap diliputi kasak-kusuk soal kejahatan ayahnya. Teman-teman Albus secara keliru percaya bahwa sang Dumbledore sulung juga membenci Muggle seperti ayahnya. Teman pertamanya adalah Elphias Doge yang saat itu menderita cacar naga sehingga banyak orang enggan mendekatinya. Albus menunjukkan kebaikannya yang luar biasa tanpa memandang penampilan fisik seseorang.
Pencapaian Albus Dumbledore Semasa Sekolah
Albus Dumbledore tumbuh sebagai penyihir berbakat dan berprestasi yang dibuktikan oleh pengangkatannya sebagai Prefek di tahun kelima dan Head Boy di tahun ketujuh. Sebagai satu-satunya siswa berbakat pada masa itu, ia tercatat memiliki koneksi ke banyak pengajar hebat yang turut berperan dalam memupuk keahlian sihirnya hingga mencapai potensi tertingginya.
Tragedi dan Romansa
Selepas lulus dari Hogwarts pada Juni 1899, Albus Dumbledore berencana untuk mengelilingi dunia bersama kawannya, Elphias Doge. Malang, sebuah tragedi terjadi di malam keberangkatan ketika sang ibu, Kendra Dumbledore meregang nyawa akibat ledakan sihir Ariana yang tak terkendali. Mau tak mau Albus kembali ke Godric’s Hollow dan menjadikan kepala keluarga Dumbledore yang bertanggung jawab atas adik-adiknya.
Gellert Grindelwald
Suatu hari, Albus bertemu seorang pemuda seusianya yang juga keponakan dari Bathilda Bagshot bernama Gellert Grindelwald. Dengan cepat keduanya menjalin pertemanan yang akrab selama dua bulan Gellert tinggal di Godric’s Hollow. Persahabatan keduanya berubah menjadi romantis, dimana Albus mengabaikan niat gelap Gellert dan meyakinkannya bahwa rencananya dibuat demi kebaikan. Suatu malam, Albus dan Gellert membuat perjanjian darah, membentuk ikatan cinta yang hanya dapat dipatahkan jika mantra mereka bertemu tanpa bermaksud untuk menyerang satu sama lain.
Menjelang akhir musim panas, Albus dan Gellert mulai merencanakan memulai Perang Sihir Dunia, memaksa Muggle untuk tunduk dengan niat menjadi pemimpin revolusi yang hebat. Aberforth merasa harus menghentikan sang kakak dan Grindelwald muda itu sebelum terlambat. Setelah saling beradu debat dan saling mengancam, Aberforth mengacungkan tongkatnya ke arah Gellert yang lalu dibalas penyiksaan keji di balik tawa. Menyadari Gellert tampak mengerikan, Albus akhirnya turun tangan membela adiknya hingga duel tiga arah pun terjadi antara Gellert Grindelwald, Albus Dumbledore, dan Aberforth Dumbledore. Ariana Dumbledore berlari turun untuk melerai mereka tanpa tahu yang dia laukan dan tak sengaja terbunuh oleh mantra yang menyasar. Gellert kabur melalui Portkey yang dibuat bibinya, meninggalkan Albus dan Aberforth yang meratapi tubuh tak bernyawa adik mereka.
Kekalahan Grindelwald
Untuk mengalahkan Grindelwald sekaligus mencari cara mematahkan perjanjian darah yang dilakukannya semasa muda, Albus membentuk Laskar Dumbledore generasi pertama. Bersama para penyihir pilihan, Albus bergegas menggagalkan terpilihnya Gellert Grindelwald di acara The Walk of Qilin yang sekaligus menjadi upacara pemilihan Supreme Mugwump selanjutnya di Bhutan. Mengetahui rencananya gagal, Gellert Grindelwald marah hingga melancarkan Kutukan Pembunuh terhadap Credence, yang untungnya berhasil ditangkis Albus dan Aberforth dan membuat perjanjian darah Albus hancur. Albus dan Gellert akhirnya saling berduel tanpa hasil yang berarti. Pertarungan mereka tertunda selama beberapa tahun sampai pada puncak kekuatan Gellert Grindelwald di 1945, keduanya sekali lagi melakukan perkelahian yang disebut-sebut sebagai duel penyihir terhebat antara dua penyihir. Dumbledore berhasil menaklukkan Grindelwald dan membawanya ke sel paling atas di Nurmengard.
Akhir Hayat Albus Dumbledore
Setelah kebangkitan pertama Voldemort pada tahun 1970, Dumbledore membentuk perkumpulan rahasia bernama Orde Phoenix untuk melawan sang Pangeran Kegelapan. Di masa perang itu juga ia mendapat ramalan dari Sybill Trelawney tentang kelahiran anak yang akan menjadi lawan Voldemort kelak. Harry Potter, si anak terpilih tersebut, mendapat banyak bantuan dan didikan dari Dumbledore sejak tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. Sejak saat itu pula kedua belah pihak penyihir saling menguatkan barisan agar bisa melawan satu sama lain. Dumbledore selalu aktif mengawasi pergerakan Voldemort sampai meletusnya Perang Sihir Kedua dan Pertempuran Menara Astronomi. Tongkatnya dilucuti oleh Draco Malfoy sebelum berniat membunuhnya atas perintah Voldemort. Akan tetapi, kasih sayang sang kepala sekolah membuat niat Draco goyah hingga akhirnya Dumbledore tewas di tangan Severus Snape.
Karier di Dunia Sihir
Sebelum menjabat sebagai kepala sekolah, Albus Dumbledore pernah mengajari mata pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Transfigurasi, dan menjabat sebagai Kepala Departemen Transfigurasi Hogwarts. Sang profesor juga sering menerbitkan pemikirannya dalam sejumlah jurnal sihir, seperti Transfiguration Today, Challenges in Charming, dan The Practical Potioneer. Di samping menjadi Pemimpin Wizengamot dan Mugwump Tertinggi Konfederasi Penyihir Internasional, Dumbledore memegang Ordo Merlin Kelas Satu untuk Sihir Agung.
Kemampuan Sihir Albus Dumbledore
Tentu penyebutan Albus Dumbledore sebagai penyihir terhebat sepanjang masa bukanlah tanpa arti. Ia terampil dalam berbagai hal, seperti duel, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Mantra, Transfigurasi, Ramuan, Occlumency dan Legilimency, sihir non-verbal, sampai beberapa sihir hitam.
Semirip Apa Kamu dengan Albus Dumbledore?
Itulah dia sedikit mengenai kisah hidup Albus Dumbledore. Artikel ini masih memuat sedikit sekali sepak terjang sang penyihir hebat, tetapi tentu banyak sekali nilai yang bisa dipetik darinya, bukan? Apakah kamu ingin menjadi penyihir hebat seperti Albus Dumbledore juga? Coba ikuti kuis di bawah ini!