Scorpius Malfoy: Malfoy yang Tidak Anti-Muggle
Edisi ke-112 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Ilustrasi oleh
privee di dalam DeviantArt.
Jika pada Petuah Jaka Potter #97 kita sudah mengetahui sepak terjang Albus Potter, kurang lengkap rasanya kalau tak membahas partner sekaligus sahabatnya, Scorpius Malfoy.
Perhatian! Artikel ini memuat spoiler pementasan Harry Potter and The Cursed Child
Scorpius Malfoy Si Anak Tunggal
Scorpius Hyperion Malfoy seorang penyihir berdarah murni dan anak satu-satunya dari pasangan Draco dan Astoria Malfoy (née Greengrass) yang lahir sekitar tahun 2006. Ia mulai bersekolah di Hogwarts sejak tahun 2017 serta dimasukkan ke dalam asrama Slytherin. Scorpius adalah teman sekelas Rose Granger-Weasley dan Albus Potter, kemudian menjalin pertemanan yang kuat dengan anak kedua Harry Potter tersebut.
Penampilan dan Sifat Dari Scorpius Malfoy
Scorpius dikatakan sangat mewarisi rupa fisik ayah dan kakeknya; rambut pirang, mata abu-abu, sampai bentuk wajahnya yang runcing serta pucat. Namun, berbeda dengan Draco dan Lucius Malfoy, Scorpius tidak dibesarkan dengan kepercayaan darah murni di atas segalanya sehingga ia jauh lebih toleran terhadap penyihir non-darah murni serta Muggle. Dia orang yang ramah secara umum jika dibandingkan ayahnya.
Scorpius ditunjukkan sebagai sosok yang berani, cerdas, dan penuh pengertian. Albus menggambarkan Scorpius sebagai pribadi kutu buku dan suka menyendiri. Masa kecilnya di Malfoy Manor dihabiskan tanpa interaksi dengan anak-anak seusianya, sehingga Scorpius lebih sering membaca buku dan menjadikannya berpengetahuan luas tentang dunia sihir, termasuk Perang Sihir Kedua dan ketenaran Harry Potter.
Kehidupan di Hogwarts
September 2017, Scorpius diantar ayah dan ibunya menuju Stasiun King’s Cross untuk memulai pendidikannya di Hogwarts. Scorpius duduk di kompartemen yang sama dengan Albus Potter dan menjadi awal mula pertemanan keduanya.
Selama bersekolah, Scorpius kerap dicemooh tentang keturunannya. Di sisi lain, Albus juga menghadapi perundungan sehingga mereka terkesan berbagi kesulitan yang sama dan membuat persahabatan keduanya semakin erat. Scorpius juga menaruh perasaan terhadap sepupu Albus, Rose Granger-Weasley tetapi tidak pernah terbalaskan.
Walau berbeda dengan ayah dan kakeknya, stereotip keturunan Malfoy tampaknya masih berbekas di ingatan orang-orang sehingga Harry meminta Albus menyudahi pertemanannya dengan Scorpius karena menganggap membawa pengaruh buruk. Tetapi Albus menolak berpisah dengan sahabatnya hingga menyebabkan ayah dan anak itu bertengkar hebat.
Di musim panas 2019, Scorpius dan Draco harus melalui duka mendalam ketika mereka harus kehilangan Astoria karena menderita kutukan darah turun temurun. Scorpius sempat meminta Albus hadir di pemakaman sang ibu yang langsung diiyakan oleh sahabatnya tersebut.
Petualangan Ke Masa Lalu
Di Hogwarts Express pada tahun keempatnya bersekolah, Scorpius menyetujui rencana Albus untuk mengambil Pembalik Waktu ilegal dan menyelamatkan Cedric Diggory di masa lalu. Mereka melompat ke atap melalui jendela kemudian meninggalkan kereta yang tengah melaju dan pergi menemui Delphini serta Amos Diggory St Oswald.
Berkat bantuan Ramuan Polijus milik Delphini, ketiganya berhasil menyamar menjadi Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger agar bisa menyusup ke dalam kantor Kementerian Sihir. Scorpius yang menyamar sebagai Harry membantu memecahkan rangkaian puzzle sebelum berhasil mencuri Pembalik Waktu dan memulai perjalanan mereka.
Intervensi Scorpius dan Albus dalam misi penyelamatan Cedric berdampak besar bagi jalannya garis waktu normal. Salah satu garis waktu alternatif yang mereka ciptakan adalah garis waktu di mana Cedric selamat namun malah berakhir menjadi Pelahap Maut. Pada garis waktu ini Voldemort berhasil membunuh Harry Potter yang berarti Albus tidak pernah terlahir ke dunia. Scorpius pun harus sendirian memperbaiki kesalahannya.
Dengan bantuan para pejuang perlawanan berisi Ron, Hermione, dan Severus Snape, Scorpius berhasil melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan menghentikan dirinya yang lain ikut campur. Dia pun berhasil mengembalikan garis waktu yang asli serta mengembalikan eksistensi Albus dan Rose. Dengan persetujuan Harry, Scorpius dan Albus pun diizinkan untuk menjaga persahabatan mereka.
Setelah melalui pengalaman traumatis menggunakan Pembalik Waktu, Scorpius dan Albus kembali ke kehidupan normal. Walau masih ditolak Rose untuk menjadi temannya, Scorpius senang karena di mata anak perempuan itu terdapat rasa iba, bukan kebencian. Persahabatan antara Scorpius dan Albus pun kembali berjalan dengan baik.
Menjadi Scorpius Malfoy?
Itulah dia kisah hidup dari Scorpius Malfoy yang mencoba lepas dari masa lalu keluarganya yang kelam. Kalau kamu sendiri, apa yang akan kamu lakukan jika terus dibayangi dosa dan perbuatan pendahulumu di masa lalu? Tuliskan pendapatmu di komentar, ya!



[DICARI] TALENTA PELITA
!!!JANGAN JOIN KALAU GAK MAU GALLEON!!!
Dibutuhkan 2 orang murid atau alumni yang bersedia menjadi Relawan Blog. Apa sih syaratnya? Kalian bisa cek di tautan berikut: klik di sini banh!
Benefitnya? Banyak banget! Kalian bisa mendapat gaji 40 Galleon untuk setiap artikel yang kalian tulis. Bukan perpekan ya. Kapan lagi dapet kerjaan freelance yang gajinya setara pekerjaan umum? YUK GABUNG RELAWAN BLOG!!!
Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Nicholas Argenti!