Regulus Black: Pembelot Pelahap Maut
Edisi ke-96 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Ilustrasi oleh
yuliakudryavtseva di dalam DevianArt.
Regulus Arcturus Black, Si Sosok ”R.A.B.“
Regulus Black, atau Regulus Arcturus Black (R.A.B.) adalah seorang penyihir berdarah murni asal Inggris. Ia merupakan bagian dari keluarga Black yang lahir dari pasangan Orion Black dan Walburga Black pada tahun 1961. Ia juga merupakan adik kandung dari Sirius Black. Secara singkat, ia merupakan salah satu anggota Pelahap Maut sebelum akhirnya membelot setelah mengetahui apa yang akan Voldemort lakukan untuk mencapai tujuannya. Sayangnya, ia terbunuh pada tahun 1979.
Etimologi Regulus Arcturus Black
Seperti yang diketahui dari kebiasaan keluarga Black, mereka selalu memberikan nama-nama anaknya berdasarkan nama bintang dan rasi bintang. Untuk Regulus sendiri, namanya digunakan pada bintang Alpha Leonis atau Jantung Singa di rasi bintang Leo. Bintang itu juga dikenal sebagai bintang paling terang di rasi bintang itu. Nama itu menunjukkan keberanian dan pengorbanan diri Regulus untuk mendapatkan liontin Salazar Slytherin. Regulus juga merupakan nama keluarga seorang jenderal Romawi, Marcus Atilius Regulus, yang dikenal karena kehormatan dan pengorbanan dirinya.
Awal Kehidupan Regulus Arcturus Black
Lahir di keluarga Black, orang tua Regulus menganggap bahwa ia amat sangat berbeda dari kakak laki-lakinya, Sirius Black. Mereka amat menyukai Regulus karena selalu mengikuti tradisi keluarga Black, tidak seperti kakaknya yang merupakan putra sulung dan pewaris. Perbedaan asrama antara Regulus dengan Sirius juga membuat hubungan keduanya menjadi semakin renggang, di mana Regulus diseleksi ke asrama Slytherin seperti seluruh keluarganya pada tahun 1972, sedangkan Sirius berada di asrama Gryffindor. Terlebih ketika kakak kandungnya meninggalkan rumah pada usia 16 tahun, Sirius pun dihapus dari daftar keluarga yang menjadikan Regulus amat sangat dikagumi oleh orang tuanya karena sangat menjunjung tinggi tradisi keluarga Black.
Menjadi Seorang Pelahap Maut
Kekaguman Terhadap Voldemort dan Pengikutnya
Sejak dulu, Regulus sudah sangat mengagumi Voldemort dan sudah berambisi untuk menjadi anggota Pelahap Maut. Semua obsesinya diketahui dari bagaimana ia memajang foto dan artikel tentang Voldemort dan pengikutnya di dinding kamarnya sendiri. Semua usahanya berhasil ketika ia akhirnya mendapatkan Tanda Kegelapan di tangan kirinya pada usia 16 tahun. Menjadi anggota Pelahap Maut pun sudah disetujui keluarganya karena tujuan keluarga Black dan Voldemort itu sama, yaitu berusaha mencapai supremasi darah murni atas penyihir. Meskipun orang tua Regulus bukanlah Pelahap Maut, namun mereka banyak menyatakan persetujuan dengan tujuan yang dimiliki Voldemort.
Pertimbangan untuk Meninggalkan Voldemort
Dibalik rasa kagum Regulus yang amat dalam terhadap Voldemort, rupanya ada satu hal yang membuat Regulus ingin keluar dari Pelahap Maut. Regulus tidak menyukai bagaimana Voldemort memperlakukan dan berniat untuk membunuh peri rumah keluarga Black yang sangat setia, Kreacher.
Semua ini bermula pada tahun 1979 ketika Voldemort meminta Regulus menggunakan peri rumahnya, Kreacher, untuk menguji pertahanan yang dimiliki salah satu Horcrux Voldemort, yaitu liontin Salazar Slytherin. Untuk mengujinya, Voldemort membiarkan Kreacher mati untuk melawan pertahanan tersebut. Untungnya, Kreacher berhasil melarikan diri menggunakan sihir peri rumah dan menceritakan semuanya kepada Regulus. Hal inilah yang membuat Regulus tidak terima dan akhirnya mengetahui bahwa ternyata liontin tersebut adalah sebuah Horcrux yang menjadi alasan di balik keabadian Voldemort.
Pembelotan R.A.B. dari Pelahap Maut
Dikarenakan tujuan Voldemort sudah tidak sesuai dengan tujuan Regulus, maka ia memutuskan untuk membelot dari Pelahap Maut. Ia membuat duplikat dari liontin Salazar Slytherin itu dan menyimpan catatan di dalamnya (menggunakan inisial R.A.B.) agar Voldemort dapat menemukan dan membacanya. Ia dan Kreacher pun melaksanakan misi tersebut untuk mengganti liontin asli dengan yang palsu di Gua Kristal. Regulus menghabiskan seluruh ramuan di dalam baskom yang berisi liontin asli, lalu memerintahkan Kreacher untuk mengganti liontinnya dengan yang palsu. Setelah itu, ketika ia ingin mengambil air di danau untuk menghilangkan dahaga akibat ramuan yang ia minum, ia diseret hingga tewas oleh Inferi. Pada akhirnya, Regulus meninggal di sana, sedangkan Kreacher tetap menukar liontin tersebut dan melarikan diri. Sayangnya, Horcrux tersebut belum sempat dihancurkan.
Kematian Regulus sama sekali tidak diketahui oleh keluarga Black karena ia meminta Kreacher untuk merahasiakan semua kejadian di Gua Kristal. Namun akhirnya, Kreacher menceritakan semuanya pada Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger pada tahun 1997 karena ketiga orang tersebut juga memiliki tujuan yang sama dengan Regulus, yaitu untuk menghancurkan Horcrux milik Voldemort. Ketiganya baru mengetahui bahwa inisial “R.A.B.” yang tertulis pada catatan di dalam liontin palsu merupakan inisial dari Regulus Arcturus Black. Akhirnya, liontin Salazar Slytherin itu berhasil dihancurkan oleh Ron Weasley dan berhasil menyelesaikan apa yang ingin dilakukan Regulus.
Perawakan dan Kepribadian Regulus
Regulus dikenal mirip dengan kakaknya, Sirius Black, yang memiliki rambut berwarna hitam dengan raut wajah dan gerak-gerik sedikit angkuh. Namun, tubuhnya lebih kecil, lebih kurus, dan dianggap kurang tampan jika dibandingkan dengan kakaknya. Ia memiliki Tanda Kegelapan di lengan bawah kiri bagian dalam.
Ia memiliki ambisi yang besar dalam mencapai tujuannya, seperti bagaimana Regulus sangat ingin menjadi seorang Pelahap Maut dan berusaha sebisa mungkin agar dapat masuk ke dalamnya. Ia juga melayani tuannya dengan sangat baik, meskipun ketika ada satu kasus yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegangnya, Regulus memutuskan untuk membelot. Hal inilah yang membuat seorang Regulus mempunyai pendirian dan nilai-nilai sendiri yang ia percayai. Ia juga sangat menghormati sosok yang telah membantunya semasa hidupnya, seperti rasa hormatnya pada Kreacher atas kesetiaan peri rumah tersebut kepada keluarga Black.
Itu dia kisah mengenai Regulus Arcturus Black, atau R.A.B., yang pada awalnya sangat mengagumi Voldemort dan pengikutnya, namun akhirnya membelot karena tujuan Voldemort bertentangan dengan nilai-nilai yang ia pegang. Apa pendapatmu mengenai sosok Regulus? Jelaskan pendapatmu di kolom komentar!
Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Nicholas Argenti!