Rita Skeeter: Antara Aktual dan Faktual
Edisi ke-95 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Ilustrasi oleh Fajar Kurniawan
(tumblr: @fajar-art).
Siapa yang tak kenal dengan wanita gosip hotnyus ini? Tentu kita akan bertanya-tanya apa motivasi di balik sifat penuh keingintahuannya yang dibarengi dengan kegigihan untuk mengulik berita aktual. Sayangnya, berita-berita yang ditulisnya banyak mengandung informasi palsu. Lebih dari itu, ia banyak mendapatkan informasi dari narasumber dengan cara yang kotor. Berikut ini adalah uraian tentang si penulis kontroversial.
Karakteristik Fisik Dan Sifat
Rita Skeeter digambarkan sebagai wanita dengan rambut pirang ikal yang ditata rumit, memiliki rahang tebal, bertangan dan jari maskulin dengan kuku sepanjang 2 inci yang dicat merah, dan mengenakan kacamata. Dikatakan bahwa kacamata yang ia miliki berlapis berlian imitasi. Ia sering mengenakan pakaian berwarna hijau dengan bulu-bulu merah maroon pada pergelangan dan kerahnya.
Sebagai seorang jurnalis, Rita Skeeter memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Keinginannya mengulik berita-berita aktual sayangnya tidak dibarengi dengan kejujuran. Wanita ini lebih mengutamakan berita “yang ingin dibaca” daripada “yang perlu dibaca”. Hal tersebut tentu mempengaruhi cara ia menulis berita. Ia rela mengorbankan fakta demi melahirkan berita sensasional yang lebih diminati banyak orang. Tentu saja hal ini melanggar etika jurnalistik yang mementingkan fakta dalam sebuah berita.
Babak Awal Kehidupan
Tidak bisa dipastikan bahwa Rita Skeeter adalah seorang penyihir berdarah murni atau campuran. Yang jelas, ia bukan kelahiran muggle. Ia dikabarkan lahir di antara bulan Januari dan November di tahun 1951. Penyihir berkebangsaan Inggris atau Irlandia (tidak pasti) ini mengenyam pendidikan di Hogwarts selama masa mudanya. Ia menaruh dendam pada Bilton Bilmes karena lelucon yang membuatnya ditolak untuk bergabung dengan Slug Club yang dibimbing oleh Profesor Horace Slughorn.
Pada tahun 1986, ia berhasil menguasai mantra animagus yang membuatnya dapat berubah menjadi seekor kumbang. Kemampuan ini disalahgunakan olehnya untuk mencari berita dengan cara kotor. Ia memata-matai orang yang menjadi objek berita buatannya dengan menyadap percakapan mereka. Lagi-lagi ini adalah pelanggaran etika jurnalistik yang melindungi privasi narasumber.
Karir Jurnalistik dan Kepenulisan
Rita Skeeter tercatat pernah menulis untuk The Daily Prophet, Quibbler, dan Witch Weekly. Ia sudah menjadi seorang jurnalis sejak era Perang Sihir I (1970 - 1981). Ia turut meliput pengadilan para pelahap maut di akhir 1981, di antaranya Igor Karkarov dan Ludovic Bagman.
Di awal karirnya sebagai penulis, ia menerbitkan sebuah buku yang menuai banyak kontroversi berjudul “Armando Dippet: Master or Moron?”. Buku ini sukses membuat namanya terkenal, biarpun dengan cara yang kurang tepat. Sama dengan karya-karya setelah buku ini, keakuratan informasi yang ia muat sangat diragukan, bahkan bisa dikatakan sebagai kebohongan besar. Selain itu, di awal karirnya, ia juga pernah membuat sebuah pujian kritis atas buku “Quidditch Through the Ages” karya Kennilworthy Whisp.
Di antara semua buku biografi yang ia tulis, tampaknya “The Life and Lies of Albus Dumbledore” (terbit 1997) merupakan karya biografi yang paling sensasional. Pasalnya, ia dikabarkan mengorek informasi tentang masa kecil Albus Dumbledore dari Bathilda Bagshot yang sudah renta. Ia menggunakan veritaserum pada Bathilda Bagshot yang menjadi sebuah pelanggaran hukum. Ia juga mencuri foto-foto asli Albus Dumbledore dari Bagshot. Meskipun begitu, Rita Skeeter menunjukkan kemampuannya dalam menulis dengan menyelesaikan buku setebal 900 halaman itu hanya dalam waktu empat minggu. Tiga tahun sebelum buku itu terbit, ia pernah mengkritik Dumbledore sebagai “orang bodoh yang ketinggalan zaman” pada hasil liputannya atas Konferensi Konfederasi Penyihir Internasional yang dilaksanakan pada musim panas 1994.
Selama Turnamen Triwizard 1994, Rita Skeeter banyak mengambil perannya untuk meliput segala hal di turnamen itu, termasuk kehidupan privat para juara. Harry Potter dan Hermione Granger termasuk ke dalam jajaran korban berita palsunya. Ia menggambarkan bahwa Hermione Granger menggunakan ramuan cinta untuk mempermainkan hati Harry Potter dan Viktor Krum. Hal itu membuat Hermione murka dan menjebak Rita Skeeter yang berubah menjadi kumbang di dalam sebuah stoples kaca yang dimantrai dengan Unbreakable Charm. Hermione membalas dendam atas pencemaran nama baiknya dengan memaksa Rita untuk tidak menulis berita selama setahun penuh.
Karya-Karya
- Armando Dippet: Master or Moron? (Armando Dippet: Ahli atau Orang Bodoh?)
- The Life and Lies of Albus Dumbledore (Kehidupan dan Kebohongan Albus Dumbledore)
- Biografi Harry Potter (judul tidak diketahui)
- Snape: Scoundrel or Saint? (Snape: Bajingan atau Orang Suci)
- Dumbledore's Army: The Dark Side of the Demob (Pasukan Dumbledore: Sisi Gelap Demobilisasi)
- Man or Monster? The TRUTH about Newt Scamander (Manusia atau Monster? KEBENARAN tentang Newt Scamander)
- Artikel tentang Konferensi Konfederasi Penyihir Internasional (1994) yang menggambarkan Albus Dumbledore sebagai orang bodoh yang ketinggalan zaman
- Artikel tentang Pemunah Kutukan Gringotts yang menggambarkan Arthur Weasley sebagai banci berambut pirang
- Artikel tentang kemunculan tanda kegelapan di Piala Dunia Quidditch
- Artikel tentang kesalahan Kementerian Sihir tentang kehilangan Bertha Jorkins dan serangan atas Alastor Moody
- Artikel tentang Harry Potter sebagai pemenang Turnamen Triwizard yang menyedihkan
- Artikel tentang Rubeus Hagrid yang digambarkan sebagai setengah raksasa ganas
- Artikel tentang Hermione Granger yang mempermainkan hati Harry Potter dan Viktor Krum
- Artikel tentang Harry Potter yang dianggap berbahaya
- Artikel tentang wawancara Harry Potter mengenai kembalinya Lord Voldemort
- Artikel tentang reuni Dumbledore’s Army di Piala Dunia Quidditch 2014
Rita Skeeter adalah manifestasi dari jurnalis yang mengutamakan popularitas sebuah berita daripada keakuratannya. Dengan mengenal pribadinya, seharusnya kita menjadi lebih mawas diri terhadap berita-berita yang kita dengar sehari-hari. Bisa jadi berita yang populer di masyarakat merupakan berita bohong alias hoaks. Sepatutnya sebuah karya tulis tidak diapresiasi dari kepopulerannya, tapi dari fakta yang terkandung di dalamnya.
Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Nicholas Argenti!