Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)
Mahoutokoro: Sekolah Sihir Tertua dan Berprestasi
Edisi ke-83 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Ilustrasi oleh Glorfindel1998 (DeviantArt)
Tentang Sekolah Sihir Mahoutokoro
Mahoutokoro, atau Sekolah Sihir Mahoutokoro (魔法処マホウトコロ) adalah sebuah sekolah sihir yang terletak di Jepang, tepatnya di sebuah pulau vulkanik di wilayah tropis selatan Jepang. Lokasinya tepat di titik tertinggi atau puncak dari pulau Minami Iwo Jima. Dari lokasi yang indah tersebut, Mahoutokoro juga memiliki bentuk kastil yang sangat indah dan dihiasi dengan batu giok (sering disebut juga sebagai “batu giok lemak kambing”) dan batu putih yang tembus pandang. Menurut penglihatan Muggle, kastil dari sekolah sihir Mahoutokoro ini dianggap tidak berpenghuni.
Sekolah Tertua dengan Prestasi
Mahoutokoro merupakan salah satu sekolah sihir tertua di dunia, makanya disebut sebagai “kuno”. Meskipun menjadi salah satu yang tertua, Mahoutokoro nyatanya memiliki jumlah murid penyihir paling sedikit jika dibandingkan dengan sebelas sekolah sihir yang diketahui lainnya. Namun, bukan berarti Mahoutokoro tidak menoreh prestasi! Tercatat bahwa seorang siswa dari Mahoutokoro pernah berkompetisi di Kejuaraan Ramuan Sekolah Sihir dan di Intercontinental Wizard’s Cup. Bahkan, tim yang ditunjuk untuk berpartisipasi didampingi langsung oleh Kepala Sekolah pada saat itu yang bernama Norihiko Senju. Sedangkan kapten timnya, Yumi Ito, didukung oleh anggota timnya yang terdiri dari Kenji Kobayashi, Hanae Katō, Tarōbō Amachi, dan tiga juara lainnya.
Reputasi Mahoutokoro
Sekolah sihir ini terkenal dengan reputasi akademiknya yang sangat baik, dimana sesuai dengan prestasi-prestasi yang disebutkan sebelumnya, Mahoutokoro cukup sering memenangkan berbagai kejuaraan di dunia sihir. Tak hanya itu, Mahoutokoro juga dikenal memiliki reputasi yang luar biasa dalam olahraga Quidditch.
Tongkat Sihir Khusus Mahoutokoro
Selain reputasi, murid-murid di Mahoutokoro juga terkenal dengan kehormatan mereka terhadap tongkat sihir, terutama tongkat sihir yang terbuat dari kayu ceri. Untuk para penyihir yang memiliki tongkat sihir dari kayu ceri tersebut biasanya ditempatkan di tempat yang sangat terhormat.
Quidditch di Mahoutokoro
Sebelum reputasi Quidditch itu melekat di Mahoutokoro, ada cerita yang menarik dibalik bagaimana Mahoutokoro bisa turut mengadakan olahraga Quidditch! Quidditch mulai diperkenalkan ke Jepang dan Mahoutokoro sejak berabad-abad lalu. Alasannya karena… ada sekelompok siswa dari Hogwarts yang sedang mengelilingi dunia menggunakan sapu terbang yang sama sekali tidak memadai. Akibatnya, mereka semua pun tertiup angin ke suatu tempat. Untungnya, para siswa Hogwarts itu berhasil diselamatkan oleh sekelompok staf sihir dari Mahoutokoro yang saat itu sedang mengamati pergerakan planet-planet. Setelah diselamatkan, para siswa Hogwarts tersebut sempat menetap cukup lama di Jepang sebagai tamu Mahoutokoro. Namun, alasan mereka tetap tinggal bukanlah alasan tidak masuk akal, tapi mereka mengajari para staf sihir Mahoutokoro mengenai dasar-dasar olahraga Quidditch. Sejak saat itulah, Mahoutokoro mulai mempelajari Quidditch dan menjadi ahli di bidangnya.
Keahlian Quidditch yang Luar Biasa
Sayangnya, pengajaran itu menjadi salah satu bentuk “penyesalan” bagi para siswa Hogwarts tersebut, karena ternyata para penyihir di Mahoutokoro berhasil menguasai Quidditch dengan sangat hebat hingga negara Jepang berhasil mengalahkan Inggris di Piala Dunia Quidditch. Nah sebetulnya, apa yang membuat para penyihir dari Jepang ini bisa unggul di permainan Quidditch? Salah satu anggota tim Quidditch Nasional Jepang dan pemenang Liga Champion 2016, Toyohashi Tengu, menceritakan bahwa mereka berlatih dengan keras di Jepang. Mereka selalu berlatih ketika cuaca buruk, bahkan juga berlatih di atas laut yang sedang dalam kondisi badai. Tujuannya, mereka diminta untuk mengawasi Bludger di atas laut sekaligus mengawasi pesawat dari pangkalan udara Muggle. Jadi, latihan keras ini yang membuat mereka bisa unggul dalam permainan Quidditch.
Bersekolah di Mahoutokoro
Berbeda dengan Hogwarts, Mahoutokoro sudah menerima siswa mereka sejak berusia tujuh tahun. Namun, murid-murid itu baru tinggal di asrama Mahoutokoro pada umur sebelas tahun. Jadi, murid-murid yang belum menginjak umur sebelas tahun diharuskan untuk terbang bolak-balik dari sekolah ke rumah mereka setiap hari menggunakan burung petrel badai raksasa. Ketika mengendarai burung petrel, maka biasanya para murid Mahoutokoro menggunakan topi runcing sebagai “ciri khas”.
Seragam Unik Mahoutokoro
Ketika para murid itu mulai bersekolah di Mahoutokoro, mereka juga diberikan seragam berbentuk jubah yang ikut “tumbuh” seiring pertumbuhan muridnya. Jubah tersebut akan berubah warnanya ketika si pengguna jubah sudah melewati beberapa pengalaman tertentu. Contohnya, jubah berwarna merah muda menunjukkan bahwa si penggunanya masih awam dan masih awal dalam mempelajari sihir. Lalu, jika penggunanya mendapatkan nilai tertinggi di semua mata pelajaran Mahoutokoro, maka jubahnya akan berubah warna menjadi emas.
Kode Etik Penyihir Jepang
Ketika terdapat murid yang mengkhianati kode etik penyihir Jepang ataupun mempraktikkan ilmu hitam, maka warna seragam mereka akan berubah menjadi putih. Putih ini menunjukkan bahwa murid tersebut mempunyai aib yang sangat besar dan artinya akan segera dikeluarkan dari Mahoutokoro.
Para Tokoh yang Diketahui Bersekolah di Mahoutokoro
Terdapat beberapa penyihir yang diketahui bersekolah di Mahoutokoro, bahkan ada yang mempunyai relasi dengan Albus Dumbledore! Para penyihir hebat itu adalah:
Norihiko Senju, seorang kepala sekolah Mahoutokoro pada tahun 2011 yang juga merupakan teman lama dari Albus Dumbledore.
Dai Ryusaki, seorang profesor di Mahoutokoro yang berhasil menciptakan senjata yang kuat (legenda mengatakan bahwa ia berhasil membuat Ramuan Peningkat Pikiran).
Chiyo Kogawa, dulunya merupakan seorang murid di Mahoutokoro yang menjadi profesor Terbang di Hogwarts pada tahun 1890.
Apa Asrama Mahoutokoro-mu?
Itulah sedikit cerita mengenai Mahoutokoro! Apakah kalian tertarik untuk mengunjungi sekolah sihir Mahoutokoro? Atau kalian tertarik ingin mencoba atau simulasi menjadi murid di Mahoutokoro? Kalau iya, yuk ikutin langsung kuisnya di bawah ini! :3