Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)
Luka Harry Potter: Bekas Luka yang Tidak Pernah Hilang
Edisi ke-77 dari Petuah Jaka Potter
Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!
Ilustrasi oleh Willcoffee (DeviantArt)
Bekas Luka Terkenal Harry Potter
Sepanjang hidupnya, Harry Potter sudah mendapatkan beberapa bekas luka pada beberapa bagian tubuhnya. Seperti yang kita ketahui, salah satu bekas luka yang sangat melekat pada Harry Potter dan merupakan bekas luka pertama yang terbentuk pada dahinya adalah luka berbentuk seperti sambaran petir. Ada juga yang mengatakan bahwa bentuk luka tersebut seperti bentuk gerakan tongkat sihir ketika merapalkan kutukan pembunuh, yaitu Avada Kedavra. Pastinya, luka di dahi ini menjadi sangat terkenal di kalangan para penyihir. Mengapa bisa begitu?
Luka di Dahi Harry Potter
Luka yang terbentuk di dahi Harry Potter itu merupakan hasil dari rapalan kutukan pembunuh yang menimpa Harry Potter ketika dirinya masih bayi. Kutukan pembunuh yang gagal dirapalkan itu dilakukan oleh Voldemort yang sedang berusaha membunuh Harry Potter pada tanggal 31 Oktober 1981. Pada saat itu, Harry Potter masih berumur 15 bulan dan ia merupakan satu-satunya orang yang diketahui berhasil selamat dari kutukan tersebut. Hal ini dikarenakan ibu Harry Potter, Lily Potter, melindungi Harry Potter dengan pengorbanannya yang penuh kasih sayang. Namun, dari kejadian itu, tanpa sengaja Harry Potter menjadi Horcrux ketujuh dari Voldemort yang tidak diketahui sama sekali oleh si Pangeran Kegelapan. Dari insiden itulah sebagian dari jiwa Voldemort tertanam dalam diri Harry Potter.
Luka Harry Potter yang Kerap Terasa Sakit
Bekas luka tersebut selalu terasa sakit setiap kali ada Voldemort di dekat Harry Potter. Rasa sakit itu juga selalu muncul ketika Harry Potter sedang berada dalam bahaya dari Voldemort dan para pengikutnya, Pelahap Maut. Harry Potter merasakan sakit yang sangat dalam pada lukanya ketika salah satu pengikut Voldemort melepaskan Tanda Kegelapan ke langit di dekat Harry Potter pada tahun 1994. Selain itu, pada tahun 1995, Harry Potter juga kembali merasakan lukanya yang perih ketika harus menghadapi Voldemort yang baru dibangkitkan kembali di kuburan Little Hangleton.
Emosi Voldemort pada Luka Harry Potter
Luka di dahi yang sangat terkenal ini dianggap Albus Dumbledore sebagai bagian dari hubungan pikiran antara Harry Potter dan Voldemort. Jadi, Harry Potter akan selalu merasakan kesakitan pada lukanya setiap kali Voldemort sedang merasakan emosi negatif yang sangat kuat. Bahkan beberapa kali Harry Potter bisa melihat pikiran Voldemort secara langsung. Salah satu contohnya adalah ketika Harry Potter bisa melihat Arthur Weasley yang sedang diserang Nagini pada tahun 1995. Ternyata terbukti adanya bahwa Arthur Weasley diserang Nagini dan sempat diselamatkan.
Dengan Occlumency
Terlepas dari kemampuannya untuk sesekali melihat pikiran Voldemort, Harry Potter juga belajar cara untuk memblokir hubungan pikirannya dengan Voldemort. Hal ini dipicu oleh semakin parahnya Voldemort dalam mengendalikan pikiran Harry Potter, hingga pada suatu waktu ia memberikan penglihatan yang tidak nyata kepada Harry Potter, yaitu ketika Harry ditunjukkan penyiksaan menggunakan kutukan Cruciatus kepada Sirius Black yang ternyata merupakan kebohongan. Maka dari itu, Harry Potter mempelajari occlumency bersama Severus Snape untuk berusaha memblokir pikirannya dari Voldemort. Meskipun ia tidak berhasil menguasai occlumency, namun Harry Potter belajar untuk mengendalikan hubungannya dengan Voldemort. Ia bisa melihat pikiran Voldemort yang terjadi secara nyata dan dapat membantunya untuk mencari Horcrux. Meskipun kejadian tersebut seringkali membuat bekas luka di dahinya seperti terbakar, namun Harry Potter menggunakan penglihatannya untuk bisa melacak lokasi Horcrux yang disembunyikan oleh Voldemort. Sampai pada akhirnya Harry pun memblokir pikirannya dari Voldemort seutuhnya.
Bekas luka di dahinya itu akhirnya hilang ketika sebagian jiwa Voldemort itu hilang dari dalam diri Harry Potter. Hal ini terjadi ketika Harry menyadari bahwa ia ternyata adalah Horcrux milik Voldemort, sehingga ia secara sukarela pergi menghadapi Voldemort untuk dibunuh. Ketika Voldemort merapalkan kutukan pembunuh, ternyata hanya jiwa Voldemort di dalam Harry Potter saja yang hilang, namun Harry Potter tidak terbunuh. Alhasil, Harry Potter sudah tidak menjadi Horcrux lagi dan bekas luka berbentuk petir di dahinya pun akhirnya hilang. Dikarenakan ia sudah tidak memiliki jiwa Voldemort di dalamnya, Harry Potter pun sudah tidak merasakan kesakitan atas emosi negatif Voldemort dan akhirnya berhasil mengalahkannya.
Luka Lain Milik Harry Potter
Selain luka di dahinya yang sangat terkenal, Harry Potter juga diketahui memiliki beberapa jenis luka lain, yaitu:
Luka di tangannya
Harry Potter pernah memiliki bekas luka di tangannya ketika menjalani detensi dari Dolores Umbridge, seorang pegawai Kementerian di tahun kelimanya. Detensi itu terjadi karena Harry Potter terus mengatakan bahwa Voldemort sudah kembali, namun Dolores Umbridge dan pihak kementerian tidak mempercayainya. Harry berdebat dengan Dolores hingga ia diberikan detensi dengan menyuruh Harry menulis suatu kalimat beberapa kali menggunakan pena hitam khusus. Ternyata, pena hitam itu menggunakan darah Harry sebagai tinta, sehingga menyisakan bekas kalimat di tangan Harry Potter.
Luka bekas gigitan Nagini di lengan bawahnya
Harry pernah mendapatkan luka dari gigitan Nagini pada lengan bawahnya ketika ia dan Hermione pergi ke Godric’s Hollow. Mereka diserang oleh Nagini, lalu segera melakukan apparate dan Hermione membantu Harry untuk mengobati lukanya menggunakan Dittany.
Bekas luka di tulang pipi
Harry Potter juga pernah memiliki bekas luka di tulang pipi yang cukup parah. Tidak diketahui dari mana asal luka itu. Orang yang pertama kali melihatnya, Rita Skeeter, melaporkan bahwa ia melihat luka tersebut saat final Piala Dunia Quidditch 2014.
Apa Bekas Lukamu?
Dari tiga jenis luka yang terkenal, tentunya kita semua tahu bahwa luka berbentuk petir pada dahi Harry Potter merupakan luka yang paling populer. Nah, kalau kalian, apakah kalian mempunyai bekas luka dari kejadian tertentu? Coba ceritakan di kolom komentar! :3