Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)

Tom Marvolo Riddle: Pria Penuh Teka-Teki

Edisi ke-53 dari Petuah Jaka Potter

Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!

Kisah Cinta Terlarang dan Kelahiran Tom Marvolo Riddle

Cerita tentang Tom Marvolo Riddle diawali dengan kisah cinta yang menyedihkan antara Merope Gaunt, putri Marvolo Gauntーketurunan Salazar Slytherin yang terkenal dengan keangkuhannya akan kemurnian darah serta kebencian terhadap muggle, dengan muggle tampan bernama Tom Riddle. Benar, nama anak yang lahir pada tanggal 31 Desember tahun 1926 memang sengaja disamakan dengan nama sang ayah. Dia terlahir sebagai seorang penyihir berdarah campuran seperti musuhnya di masa depan, Harry Potter.

Tom Marvolo Riddle: Nama Harapan Merope

Sayangnya, bayi tampan itu tidak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya. Ayahnyaーyang telah dipikat dengan menggunakan sihir (kemungkinan Amortentia), meninggalkannya saat bayi malang itu masih dalam kandungan. Merope, sang ibu, meninggal tepat setelah melahirkan di depan pintu panti asuhan muggle, Panti Asuhan Wool, dengan meninggalkan pesan untuk memberi nama si bayi dengan nama ayahnya (Tom Riddle) dan nama sang kakek (Marvolo).

Tom Marvolo Riddle resmi menjadi nama anak tersebut, beberapa tahun setelahnya dia tumbuh menjadi anak yang tampan seperti sang ayah.

Pertemuan dengan Dumbledore

Saat usianya 11 tahun, Tom Riddle mendapatkan surat dari Hogwarts yang diantarkan langsung oleh salah satu profesor, Profesor Albus Dumbledore yang saat itu masih menjadi pengajar Transfigurasi. Dari sanalah dia mendapatkan jawaban atas semua kemampuan ‘spesial’ yang dimiliki, memindahkan benda tanpa menyentuhnya, menitah peliharaan anak lain untuk mengikuti kemauannya, dan dia bisa berbicara dengan ular. Kemampuan yang terakhir tentu saja berasal dari darah Slytherin yang mengalir dalam dirinya.

Kemampuan Mengerikan

Nyonya Cole mengatakan anak-anak lain takut pada Tom Riddle, namun mereka tidak pernah menemukan bukti dari perundungan yang dilakukan meskipun anak-anak lain yang mengalami kejadian aneh hingga menimbulkan trauma.

Pada pertemuan ini juga Dumbledore menyadari kehebatan Tom Riddle yang bisa mengendalikan kemampuan sihir serta menggunakannya sesuka hati sesuai keinginan. Kecenderungan Tom Riddle untuk mencuri dan menyimpan barang-barang milik orang lain pun sudah terungkap di pertemuan pertama mereka ini. Di masa mendatang, sang Profesor menceritakan tentang fakta ini pada Harry Potter untuk memberikan penjelasan tentang Horcrux.

Tongkat Sihir Bulu Phoenix

Seperti penyihir muda lainnya Tom Riddle pun membeli tongkat sihir di toko milik Tuan Ollivander. Tongkat yang memilih Riddle muda tersebut adalah tongkat dari kayu Yew dengan panjang 13 ½ inchi dengan inti bulu Phoenix. Anak itu sangat puas dan menyukai tongkat sihirnya, dia menggunakan tongkat tersebut dalam waktu yang lama hingga nantinya dia mengetahui kalau burung Phoenix sumber inti tongkatnya memberikan sehelai bulu lainnya untuk tongkat Ollivander lainnya yang dimiliki Harry Potter.

Tahun-Tahun di Hogwarts

1938: Tersortir ke dalam asrama Slytherin dan menemukan fakta bahwa dia adalah keturunan dari pendiri asrama tersebut.

1942-1943: Diangkat menjadi Prefek asrama dan membuka kamar rahasia yang kemudian menewaskan salah seorang anak kelahiran Muggle. Pihak sekolah yang tidak mengetahui hal ini kemudian memberikan penghargaan Pengabdian Kepada Sekolah atas kejadian tersebut. Pada Agustus 1943, Tom Riddle mengunjungi Little Hangleton kemudian membunuh keluarga dari ayahnya (keluarga Riddle) dan menyalahkan peristiwa tersebut pada Morfin Gaunt, pamannya.

1943-1944: Pada tahun keenamnya, Tom Riddle menanyakan perihal Horcrux pada Profesor Slughorn ketika mereka tengah mengadakan pertemuan Kelompok Slug, anak-anak Slytherin yang ada di dalam klub itu diduga kuat adalah para Pelahap Maut generasi pertama, mereka telah menjadi pengikut Tom Riddle sejak masih sekolah.

1944-1945: Diangkat menjadi Kepala Murid dan lulus dari Hogwarts dengan nilai sangat baik.

Kehidupan Setelah Kelulusan

Sama seperti Harry Potter, Tom merasa memiliki keterikatan dengan Hogwarts dan enggan untuk meninggalkannya. Setelah lulus, Tom Riddle mengajukan lamaran sebagai Profesor Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam kepada Profesor Dippet, Kepala Sekolah Hogwarts pada saat itu. Namun keinginannya ditolak karena Profesor Dippet berpendapat bahwa Tom masih terlalu muda dan masih perlu mencari pengalaman. Namun, beliau mempersilakan Tom untuk datang kembali suatu saat nanti jika masih berkeinginan menjadi pengajar.

Bekerja di Borgin dan Burkes

Setelah lamarannya ditolak, Tom Riddle akhirnya berkelana ke Hutan Albania untuk mencari diadem Ravenclaw. Keberadaan diadem ini dia dapatkan setelah memikat Nona Kelabu alias Helena Ravenclaw, putri pendiri asrama Ravenclaw yang mencuri diadem tersebut dari sang ibu. Usai kembali dari perjalanan tersebut, Tom Riddle diketahui bekerja di Borgin dan Burkes. Pekerjaannya di toko yang menjual benda-benda sihir hitam tersebut selain menjaga toko juga sebagai negosiator untuk merayu para pemilik benda-benda berharga untuk menjual koleksi mereka.

Menjadi Lord Voldemort

Di antara tahun 1955-1960, Tom Riddle melakukan pembunuhan keduanya. Kali ini dia membunuh seorang wanita keturunan Hufflepuff yang memiliki koleksi berupa Piala Hufflepuff dan Liontin Slytherin. Dia melimpahkan pembunuhan tersebut pada peri rumah malang bertama Hokey. Setelah kejadian tersebut, Tom Riddle seolah menghilang dari dunia sihir.

Kembali ke Hogwarts

Tak ada yang tahu dia di mana sampai akhirnya dia kembali menunjukan diri di Hogwarts untuk memenuhi tawaran Profesor Dippet bertahun-tahun lalu, mengajukan lamaran ulang untuk posisi pengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Namun, Kepala Sekolah saat itu, Profesor Dumbledore, menolaknya dan sejak saat itu terjadi semacam kutukan bahwa tidak ada profeosor yang bertahan untuk mengajar pelajaran tersebut lebih dari satu tahun.

Anagram Nama Tom Marvolo Riddle

Tom Riddle tidak pernah menyukai namanya, dia bahkan cenderung membenci nama itu karena mengingatkannya pada sang ayah yang seorang muggle. Maka ia membuat anagram dari nama tersebut untuk menjadi nama barunya. TOM MARVOLO RIDDLE – I AM LORD VOLDEMORT. Dengan nama barunya dia menjadi momok menakutkan bagi komunitas sihir karena membuat teror dimana-mana bersama para pengikutnya, Pelahap Maut. Sejak saat itu juga ia dikenal sebagai Pangeran Kegelapan.

Kagum atau Takut?

Kisah tentang Tom Riddle setelah menjadi Lord Voldemort sepertinya akan kuceritakan lain kali saja, karena artikel ini sudah panjang sekali. Atau kalian bisa menghadiri kelas Sejarah Sihir, profesor akan menjelaskan lebih banyak dan detail tentang perang penyihir dan lainnya yang berhubungan dengan Pangeran Kegelapan. Jadi, bagaimana pendapat kalian setelah membaca kisah Tom Marvolo Riddle? Apa ada sifat atau kemampuan beliau yang kalian kagumi??
 

Menu Penginapan Kuali Bocor yang kamu dapatkan adalah ...  !



Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Ashlyn Miller!

ditulis oleh Adrianna Marino

coded by Issie
random name generator by Susie