Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)

Helena Ravenclaw: Si Wanita Abu-Abu

Edisi ke-36 dari Petuah Jaka Potter

Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!

Siapa Itu Helena Ravenclaw?

Aku ingin bertanya kepada kalian! Siapa sih yang tidak kenal Wanita Abu-Abu? :D Nah! Wanita Abu-Abu, atau Helena Ravenclaw merupakan seorang penyihir yang berasal dari keluarga penyihir Ravenclaw. Ia merupakan putri dari Rowena Ravenclaw yang lahir pada tahun 982 di Kepulauan Inggris. Sesuai dengan namanya, ia bersekolah di Sekolah Sihir Hogwarts dan diseleksi ke dalam asrama Ravenclaw.

Kehidupan Awal Helena

Pada usia Helena yang ke-sebelas tahun, Helena menjadi bagian dari salah satu angkatan pertama siswa di Sekolah Sihir Hogwarts. Pada saat itu, Hogwarts masih dijalankan oleh pendiri aslinya, salah satunya ibunya sendiri. Ia masuk menjadi salah satu dari asrama Ravenclaw dan diajari segala macam ilmu sihir oleh ibunya selama berada di Hogwarts.

Pada masa sekolahnya, Helena bertemu dengan Baron Berdarah yang berasrama Slytherin. Ia jatuh cinta pada Baron, meskipun ia juga selalu menolak rayuannya karena Helena memiliki standar yang tinggi untuk pasangannya. Ia merasa ia tidak pernah menemukan cinta sejati, karena tidak ada lelaki yang bisa memenuhi ekspektasinya sendiri.

Skandal Helena dengan Sang Ibu dan Kekasih

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Helena Ravenclaw adalah sosok perempuan yang memiliki standar tinggi dan tidak pernah berhasil dalam urusan percintaan. Ia juga merupakan sosok yang sangat haus akan kepentingan dan ketenaran, maka dari itu ia sangat iri kepada sosok ibunya yang memiliki semua yang Helena inginkan. Mulai dari kepintaran dan ketenaran, ibunya sudah memiliki itu semua.

Saat sedang menempuh pendidikannya di Hogwarts, Helena pun mencuri mahkota ibunya dan melarikan diri ke Albania karena iri dengan sosok sang ibu. Ia meninggalkan Skotlandia selamanya dan menganggap bahwa mahkota sang ibu dapat membantunya untuk menjadi sosok yang bijaksana dan melebihi kehebatan Rowena Ravenclaw. Pada saat itu, Rowena telah mengetahui perbuatan putrinya dan merasa sangat malu. Oleh karena itu, Rowena tidak pernah mengakui pengkhianatan putrinya dan menyembunyikan fakta bahwa mahkota itu bukan lagi milik Rowena.

Setelah kepergian putrinya, Rowena Ravenclaw pun terkena penyakit yang sangat parah. Ibunya hanya berharap untuk bisa melihat putrinya, Helena, untuk yang terakhir kali sebelum ia meninggal di atas ranjangnya sendiri. Maka dari itu, sang ibu meminta tolong Baron Berdarah untuk mencari Helena. Helena masih mencoba bersembunyi dari Baron, tetapi Baron berhasil melacaknya hingga ke hutan di Albania. Ketika ia mengetahui bahwa Baron sudah berada di dekatnya, Helena pun menyembunyikan mahkota sang ibu di dalam pohon berlubang.

Baron Berdarah merupakan seorang pria yang memendam rasa cintanya untuk Helena. Maka, ketika Baron Berdarah akhirnya berhasil menemukan Helena dan memintanya untuk pulang sambil menyatakan cinta, Helena menolak keduanya mentah-mentah. Akibat kemarahan atas penolakan cinta dan iri karena kebebasan yang dimiliki Helena, tanpa berpikir panjang lagi, Baron pun membunuh Helena. Rasa penyesalan hinggap di dalam diri Baron hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil nyawanya juga. Kejadian ini yang membuat Helena Ravenclaw dan Baron Berdarah menjadi hantu di kastil Hogwarts yang menaungi dua asrama berbeda, yaitu Ravenclaw dan Slytherin. Sejak menjadi hantu, Baron sangat menyesali tindakannya dan selalu membawa rantai sebagai tanda penebusan dosa. Kejadian Helena dan Baron tidak pernah diketahui oleh siapapun, bahkan oleh hantu-hantu lain yang menetap di Hogwarts.

Akibat kejadian ini, Helena tidak pernah suka menceritakan tentang masa lalunya kepada orang lain. Ia juga tidak suka fakta bahwa dirinya merupakan putri dari Rowena Ravenclaw diketahui oleh orang lain. Meskipun begitu, Helena tetap menyesali perbuatannya yang sudah mencuri mahkota sang ibu.

Sosok Helena Ravenclaw

Cukup mirip dengan ibunya, Helena memiliki tubuh yang tinggi dengan rambut panjang sebatas pinggang. Ia selalu membawa dirinya dengan tenang, walaupun di depan orang lain ia sering terlihat angkuh. Biasanya, Helena mengenakan jubah panjang hingga menyeret lantai.

Secara sifat, Helena merupakan seorang wanita muda yang sangat pintar dan terpelajar. Semasa hidupnya, ia sangat menyukai sastra dan hal-hal yang berbau kebudayaan. Dengan rasa penasarannya yang sangat tinggi, Helena memiliki arsip buku pribadi dan masih sering membaca buku-bukunya meskipun sosoknya kini sudah meninggal. Tak hanya itu, bahkan sosok hantunya sering terlihat masih menghadiri kelas Transfigurasi karena Helena ingin mempertahankan rasa ingin tahunya.

Helena adalah orang yang tenang dan agak pendiam. Ia lebih menyukai berada di tempat-tempat terpencil dan tersembunyi, seperti hutan (tempat ia melarikan diri dari ibunya), mengunjungi ruang kelas yang sepi, dan membaca di Menara Gryffindor yang juga sepi. Meski begitu, Helena tetap menjaga hubungan baik dengan anggota asrama Ravenclaw. Menurut prefek Ravenclaw, Robert Hilliard, Helena sering membantu murid Ravenclaw ketika kehilangan barang ataupun mencari murid Ravenclaw lain yang sosoknya tidak ditemukan.

Hubungan Helena dan Orang Sekitar

Sejak sudah menjadi hantu, Helena pernah berinteraksi dengan beberapa orang di Hogwarts, yaitu:

Helena Ravenclaw dan Tom Riddle

Ketika Tom Riddle terobsesi dengan Horcrux, ia berencana untuk menggunakan benda-benda “kehormatan” sebagai Horcrux-nya. Ia pernah mendengar tentang mahkota Ravenclaw dan akhirnya bertanya kepada Helena mengenai lokasi keberadaan mahkota tersebut. Helena menceritakan semuanya tentang mahkota tersebut karena ia terpikat oleh sosok Tom Riddle yang menawan dan pengertian. Akhirnya, Tom Riddle berhasil menemukan mahkota itu di Albania dan mengubahnya menjadi Horcrux. Kejadian ini membuat Helena sangat menyesal karena telah mengungkapkan rahasia mahkota tersebut. Akhirnya, Helena berusaha mengabaikan siswa Hogwarts lain yang memiliki rasa penasaran yang sama.

Helena Ravenclaw dan Nick Si Kepala-Nyaris-Putus

Helena juga memiliki hubungan dengan hantu lain, salah satunya dengan Nicholas de Mimsy-Porpington atau Nick si Kepala-Nyaris-Putus. Helena menghadiri Pesta Hari Kematian ke-500 milik Nicholas yang mayoritas juga dihadiri oleh hantu lain, seperti Myrtle Merana dan anggota Perburuan Tanpa Kepala.

Helena Ravenclaw dan Harry Potter

Saat perang Hogwarts terjadi di tahun 1998, Helena pernah berbincang dengan Harry Potter yang membutuhkan informasi tentang keberadaan mahkota Rowena Ravenclaw. Pada awalnya, Helena enggan untuk memberitahu rahasianya karena ia takut bahwa Harry Potter memiliki niat buruk seperti Tom Riddle. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan tentang mahkota tersebut dengan harapan bahwa Harry Potter beserta mahkota tersebut dapat menghancurkan Voldemort.

Bertemu Helena Ravenclaw?

Nah, itulah fakta-fakta mengenai Helena Ravenclaw atau Wanita Abu-Abu! Apakah kalian pernah bertemu dengan Wanita Abu-Abu? Yuk ceritakan di kolom komentar! :D


Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Ashlyn Miller!

ditulis oleh Lexie Haynsworth

coded by Issie