Petuah Jaka Potter (JAringan KAmus POTensial TERlengkap)

Nick Kepala-Nyaris-Putus: Kesatria Berani yang Gugur karena Gigi

Edisi ke-35 dari Petuah Jaka Potter

Halo, para penghuni WoP! Blog memperkenalkan seri blog ini kepada kalian semua: Petuah Jaka Potter alias Jaringan Kamus Potensial Terlengkap! Blog ini akan dirilis dua kali seminggu dengan penulis yang berbeda-beda. Pastinya, kami akan membahas hal-hal seputar dunia sihir Harry Potter. Mungkin kamu sudah tahu tentang hal-hal ini, mungkin juga tidak. Pokoknya, baca dulu sampai akhir, ya!

Siapa Itu Nick Kepala-Nyaris-Putus?

Sir Nicholas de Mimsy-Porpington lahir antara 1 Januari 1401-31 Oktober 1474, di suatu tempat di Kepulauan Inggris. Saat berusia 11 tahun, Sir Nick mendapatkan undangan untuk bersekolah di Hogwarts dan masuk ke asrama Gryffindor. Ketika dewasa, ia menjadi ksatria dan penyihir kerajaan di istana Raja Henry VII. Suatu hari, Sir Nicholas bertemu dengan Lady Grieve yang sedang berjalan-jalan di taman dan menawarkan diri untuk memperbaiki gigi wanita itu. Namun sayang, sepertinya mantra bukanlah hal yang dikuasai dengan baik oleh Sir Nick, alih-alih meratakan gigi Lady Grieve beliau malah menumbuhkan taring, membuat wanita tersebut terlihat mirip vampir. Atas kesalahan itulah Sir Nicholas dijatuhi hukuman mati.

Nick Kepala-Nyaris-Putus dan Eksekusi yang Tidak Sempurna

Usai membuat kesalahan dengan gigi Lady Grieve, Sir Nick langsung ditahan dan dimasukan ke dalam penjara. Kejadian tersebut berlangsung pada tanggal 30 Oktober 1492. Untuk mencegah penyihir tersebut kabur dengan menggunakan sihir, tongkat miliknya disita. Keesokan harinya, Sir Nick menghadapi eksekusinya. Namun, karena sang algojo tidak dapat menemukan batu asah miliknya, kesatria malang itu harus menghadapi eksekusi dengan kapak yang tumpul. Alhasil, kepala beliau hanya terpenggal sebagian, menyisakan sedikit kulit dan urat yang menyambungkan antara kepala dengan badannya. Itulah yang membuatnya mendapatkan julukan Kepala-Nyaris-Putus.

Nick Kepala-Nyaris-Putus Kembali ke Hogwarts

Tidak semua orang kembali ke dunia sebagai hantu; mereka yang pemberani akan terus, meninggalkan kehidupan mereka di dunia. Namun, Sir Nick mengakui bahwa dirinya takut akan kematian dan memilih untuk menetap sebagai hantu. Beliau memilih untuk kembali ke Hogwarts dan menjadi hantu menara Gryffindor. Nick si Kepala-Nyaris-Putus menjadi julukan yang diberikan oleh para siswa untuknya, meskipun beliau dengan gamblang mengatakan lebih senang dipanggil dengan sebutan Sir Nicholas. Beliau adalah hantu yang selalu ringan tangan membantu para siswa baru (terutama yang berasal dari asrama Gryffindor).

Sejak menjadi hantu, Sir Nick menghabiskan banyak waktunya di kastel dan berinteraksi dengan para siswa, berikut sebagian yang bisa kuceritakan disini:

Nick Kepala-Nyaris-Putus di Tahun Ajaran 1890-1891

Sir Nicholas memiliki sebuah patung di menara fakultas untuk menghormati dirinya, diletakan di sebelah patung milik Phineas Nigellus Black. Pada tahun 1890, patung tersebut terlihat berdebu dan akhirnya beliau memanipulasi seorang peri rumah bernama Scrope untuk membersihkannya. Nick Kepala-Nyaris-Putus di Tahun Ajaran 1985-1986 Pesta ulang tahun kematian Sir Nicholas dilaksanakan pada hari yang sama dengan kedatangan Erling Agung ke Hogwarts. Rahib Gemuk menyarankan agar mereka mengadakan pesta bersama namun ditolak oleh Erling. Penolakan tersebut menyebabkan terjadi beberapa perselisihan di antara dua hantu tersebut, Sir Nicholas bahkan melakukan sabotase untuk menggagalkan pesta Erling. Namun, kejadian itu ketahuan oleh Profesor Sprout yang kemudian memerintahkan Sir Nick untuk memberikan makanan busuk miliknya untuk pesta Erling. Pesta keduanya tidak berjalan dengan baik hingga Rahib Gemuk mengajak Sir Nicholas untuk menemui Erling di halaman untuk berbicara, dan pada akhirnya mereka sepakat untuk menggabungkan pesta mereka.

Nick Kepala-Nyaris-Putus di Tahun Ajaran 1988-1989

Pada tahun ini, selain membantu membebaskan Beatrice Haywood yang terjebak di dalam lukisan, Sir Nicholas juga membantu Profesor Binns mengajar siswa tahun kelima di kelas Sejarah Sihir untuk materi Perburuan Penyihir di abad ke-14. Beliau menggunakan pengetahuannya tentang eksekusi yang dialaminya pada materi tersebut.

Nick Kepala-Nyaris-Putus di Tahun Ajaran 1991-1992

Pada 1 September 1991, terjadi perdebatan di antara para hantu tentang apakah mereka dapat mengizinkan Peeves si poltergeist mengikuti pesta penyambutan atau tidak. Sir Nicholas berpendapat kalau Peeves dan kejahilannya akan memberikan nama buruk untuk para hantu, sedangkan Rahib Gemuk merasa mereka harus memberikan sang poltergeist kesempatan. Ketika pesta berlangsung, Sir Nick berdiam diri di sekitar meja Gryffindor dan menyambut setiap siswa yang tersortir ke asramanya itu, termasuk Harry Potter. Pada kesempatan itu juga beliau menunjukan kepada Seamus Finnigan kenapa dia memiliki julukan Nick si Kepala-Nyaris-Putus. Sir Nicholas juga sangat bangga pada pencapaian Harry sebagai seeker, diceritakan kalau hantu tersebut membicarakannya dengan Nona Kelabu, hantu menara Ravenclaw.

Nick Kepala-Nyaris-Putus di Tahun Ajaran 1992-1993

Pesta ulang tahun kematian Sir Nick kembali diadakan. Pada tahun yang sama, beliau juga mencoba mendaftarkan diri ke ajang Perburuan Tanpa Kepala, tetapi lamarannya ditolak oleh Sir Patrick Delaney-Podmore karena mereka hanya menerima hantu yang kepalanya benar-benar telah terpisah dari tubuh. Sir Nicholas yang merasa tidak terima ditolak mengundang Harry Potter dan teman-temannya untuk hadir ke acara pesta ulang tahun kematian dirinya dan mencoba meyakinkan Sir Patrick agar dia diizinkan mengikuti perburuan tersebut.

Masih di tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 18 Desember 1992, Sir Nicholas ditemukan membatu bersama Justin Finch-Fletchley di koridor. Hantu tersebut secara tidak sengaja menyelamatkan Justin dari kematian dengan menghindarkan anak itu menatap mata Basilisk secara langsung. Justin yang melihat melalui tubuh transparan sang hantu hanya membatu, sedangkan Sir Nicholas yang melihat mata kekuningan Basilisk secara langsung tidak bisa mati lagi. Jadi, sama seperti anak malang tadi, Sir Nicholas pun membatu di tempatnya.

Penampilan, Kepribadian, dan Kemampuan

Sir Nicholas terlihat seperti hantu pada umumnya: memiliki kulit seputih mutiara dan tentu saja sedikit tembus pandang. Beliau mengenakan pakaian khas abad ke-14, dengan kerah yang memiliki banyak jumbai. Fungsi kerah ini adalah untuk memberi kesan meriah, serta untuk menjaga kepalanya yang tidak terpenggal sempurna tetap kokoh di tempatnya. Terkadang, Sir Nicholas menggunakan jubah dan topi berbulu mewah untuk melengkapi penampilannya. Hantu tersebut memiliki rambut keriting panjang, kumis kecil, serta janggut yang menghiasi wajah. Seolah menjaga status bangsawannya saat masih hidup, Sir Nicholas selalu bersikap sopan dan berbicara dengan nada lembut; khas orang yang memiliki strata sosial tinggi. Sir Nick juga sangat perhatian serta peka dengan sekitar. Beliau sebisa mungkin tidak menanyakan hal yang mungkin dapat menyinggung orang lain.

Kemampuan sihirnya mungkin tidak terlalu cakap ketika masih hidup, tetapi hantu tersebut cukup suka membaca, mahir memahami simbol rune, serta memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam Sejarah Sihir.

Ditolong Sir Nicholas?

Itulah sedikit cerita tentang Sir Nicholas de Mimsy-Porpington yang bisa kuceritakan pada kalian. Setelah membaca kisah beliau apa yang kalian pikirkan? Apa kalian akan tetap memanggilnya Nick si Kepala-Nyaris-Putus, atau mengganti panggilan yang lebih disukai hantu tersebut? Oh, pernahkah kalian ditolong oleh Sir Nicholas ketika tersesat di kastel atau ketika kesulitan mengerjakan tugas Rune dan Sejarah? Coba ceritakan di kolom komentar!


Jika kamu tertarik untuk menjadi Relawan Penulis Petuah Jaka Potter, harap menghubungi Ashlyn Miller!

ditulis oleh Adrianna Marino

coded by Issie