Mandrake
Mandrake
teriakan yang mengalahkan gendang telinga.
ditulis oleh. Tristan Lockwood
Apa itu Mandrake?
Mandrake, atau Mandragora, adalah tanaman sihir yang memiliki akar dengan bentuk mirip seperti bayi manusia berkulit serupa jahe. Sama juga seperti manusia, semakin tua tanaman ini, maka akan bertambah dewasa pula sosok “manusia” pada akarnya. Mandrake merupakan bagian dari keluarga Solanaceae pada kerajaan Plantae. Keluarga tanaman ini merupakan keluarga yang sama dengan tomat, kentang, paprika, terung, dan masih banyak lagi.
Etimologi Nama Mandrake
Nama Mandrake berasal dari nama Mandragora, sebuah genus tanaman di bawah keluarga tanaman Solanaceae. Istilah ini juga berasal dari bahasa Latin kuno, μανδραγόρας (mandragóras), yang berarti “sejenis naga kecil yang imun terhadap api”. Istilah ini juga diambil dari bahasa Persia Kuno, merdum gija, yang berarti “tanaman manusia”.
Penggambaran Mandrake
Mandrake hidup dengan ditanamkan di tanah. Tidak pernah ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa Mandrake pernah ditanam menggunakan media lain. Tanaman ini memiliki satu batang kuat berwarna hijau serta dedaunan di sekitar batangnya yang juga berwarna hijau. Sementara itu, akarnya yang menyerupai manusia berwarna cokelat. Saat ditanam, yang dapat dilihat oleh mata manusia hanyalah batang dan akar yang bergerak-gerak di atas tanah. Akar Mandrake, normalnya, tetap tinggal di bawah tanah kecuali saat akan dipindahkan ke pot lain.
Akar Mandrake tidak hanya berbentuk seperti manusia, tetapi sifatnya pun mirip dengan manusia. Setelah melewati fase bayi yang mana kerjaannya hanya menangis, Mandrake akan mencapai masa remaja, dan sifatnya akan berubah menjadi sangat penuh rahasia serta suasana hati mereka mudah berubah-ubah. Selain itu, Mandrake pun bisa berpesta di bawah tanah, dan ini pula yang menandakan bahwa masa remaja mereka sehat dan bahagia. Mandrake bahkan bisa memiliki jerawat. Begitu Mandrake sudah mencapai fase dewasa, mereka dapat berpindah ke pot lain dengan sendirinya. Pada fase ini pulalah Mandrake dapat dipanen dan digunakan untuk pembuatan ramuan.
Akar Mandrake tidak hanya berbentuk seperti manusia, tetapi sifatnya pun mirip dengan manusia. Setelah melewati fase bayi yang mana kerjaannya hanya menangis, Mandrake akan mencapai masa remaja, dan sifatnya akan berubah menjadi sangat penuh rahasia serta suasana hati mereka mudah berubah-ubah. Selain itu, Mandrake pun bisa berpesta di bawah tanah, dan ini pula yang menandakan bahwa masa remaja mereka sehat dan bahagia. Mandrake bahkan bisa memiliki jerawat. Begitu Mandrake sudah mencapai fase dewasa, mereka dapat berpindah ke pot lain dengan sendirinya. Pada fase ini pulalah Mandrake dapat dipanen dan digunakan untuk pembuatan ramuan.
Bahaya Dari Mandrake
Saat akar Mandrake dikeluarkan dari tanah, dia akan otomatis menangis. Tangisan ini sayangnya dapat membahayakan manusia. Jika akarnya masih bayi, maka tangisannya hanya akan membuat manusia pingsan selama beberapa jam. Namun, jika akarnya sudah dewasa, maka tangisan Mandrake dapat memecahkan kaca serta membuat seseorang kehilangan nyawanya. Oleh karena itu, setiap kali berurusan dengan Mandrake, seseorang diwajibkan “menjaga” telinga mereka untuk mengurangi risiko di atas. Profesor Pomona Sprout mewajibkan para muridnya mengenakan penutup telinga, sementara Profesor Mirabel Garlick mewajibkan para muridnya menyumpal telinga mereka dengan kapas tebal.
Penanganan Untuk Mandrake
Mandrake harus dipindahkan dari satu pot ke pot lain yang berukuran lebih besar seiring dengan bertambahnya usia tanaman tersebut. Untuk mengeluarkan Mandrake dari tanah, cukup genggam batangnya erat-erat, lalu tarik ke arah atas sekuat tenaga sampai seluruh bagian akarnya keluar dari tanah. Setelah itu, Mandrake harus dipindahkan langsung ke dalam pot baru dan pot tersebut harus langsung diisi dengan tanah. Menurut Profesor Mirabel Garlick, tanah di pot baru bersifat seperti selimut yang hangat untuk Mandrake, secara otomatis juga menghentikan tangisan mereka. Singkatnya, Solusi untuk menghentikan tangisan mereka adalah dengan membenamkan mereka kembali ke dalam tanah.
Manfaat Mandrake
Mandrake dapat digunakan sebagai senjata, tentu saja karena teriakannya yang berakibat fatal. Selain itu, akar Mandrake merupakan bahan utama dalam pembuatan Ramuan Restoratif Mandrake yang digunakan untuk mengembalikan kondisi seseorang yang telah terkena mantra transfigurasi, terkena kutukan, ataupun dibuat membatu oleh tatapan Basilisk. Mandrake yang direbus juga dibutuhkan sebagai bahan berbagai jenis antidot. Selain akarnya, daunnya pun dibutuhkan dalam proses menjadi Animagus.
Selain bermanfaat untuk penyihir, Mandrake juga bermanfaat untuk beberapa satwa gaib. Diketahui bahwa Dugbog dan Siput Pemakan Daging suka mengonsumsi tanaman yang satu ini.
Selain bermanfaat untuk penyihir, Mandrake juga bermanfaat untuk beberapa satwa gaib. Diketahui bahwa Dugbog dan Siput Pemakan Daging suka mengonsumsi tanaman yang satu ini.
Catatan Sejarah Mandrake
→Sebelum Tahun 1890
Seseorang tewas akibat menjatuhkan Mandrake di Toko Dogweed dan Deathcap di Hogsmeade.
→Tahun 1912
Menteri Sihir Venusia Crickerly tewas karena kecelakaan saat berkebun yang berkaitan dengan Mandrake.
→28 November 1926
Di Surat Kabar Hantu New York (The New York Ghost), dikabarkan bahwa seorang Ahli Herbologi diserang oleh Mandrake.
→Tahun 1986-1987
Mandrake merupakan bagian dari kurikulum Herbologi Sekolah Sihir Hogwarts. Pada periode ini, Mandrake diajarkan oleh Profesor Sprout kepada para murid kelas tiga. Pada periode ini pula Saudara Jacob dan Liz Tuttle membantu Profesor Sprout menyemprotkan Pembasmi Siput Pemakan Daging kepada para Mandrake supaya para siput tidak memakan tanaman ini. Selain itu, ada pula beberapa murid yang mempelajari Mandrake tanpa menggunakan penutup telinga sehingga mereka harus dikirim ke Sayap Rumah Sakit.
→Tahun 1992-1993
Mandrake memainkan peran yang sangat penting pada periode ini. Selain masih menjadi bagian dari kurikulum Herbologi yang diajarkan oleh Profesor Sprout kepada murid kelas dua, Mandrake juga sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan para korban Basilisk yang dibuat membatu akibat dibukanya Kamar Rahasia.
→2 Mei 1998
Saat Pertempuran Hogwarts, Profesor Sprout, Neville Longbottom, dan beberapa murid lainnya menggunakan Mandrake untuk menyerang para Pelahap Maut.
Seseorang tewas akibat menjatuhkan Mandrake di Toko Dogweed dan Deathcap di Hogsmeade.
→Tahun 1912
Menteri Sihir Venusia Crickerly tewas karena kecelakaan saat berkebun yang berkaitan dengan Mandrake.
→28 November 1926
Di Surat Kabar Hantu New York (The New York Ghost), dikabarkan bahwa seorang Ahli Herbologi diserang oleh Mandrake.
→Tahun 1986-1987
Mandrake merupakan bagian dari kurikulum Herbologi Sekolah Sihir Hogwarts. Pada periode ini, Mandrake diajarkan oleh Profesor Sprout kepada para murid kelas tiga. Pada periode ini pula Saudara Jacob dan Liz Tuttle membantu Profesor Sprout menyemprotkan Pembasmi Siput Pemakan Daging kepada para Mandrake supaya para siput tidak memakan tanaman ini. Selain itu, ada pula beberapa murid yang mempelajari Mandrake tanpa menggunakan penutup telinga sehingga mereka harus dikirim ke Sayap Rumah Sakit.
→Tahun 1992-1993
Mandrake memainkan peran yang sangat penting pada periode ini. Selain masih menjadi bagian dari kurikulum Herbologi yang diajarkan oleh Profesor Sprout kepada murid kelas dua, Mandrake juga sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan para korban Basilisk yang dibuat membatu akibat dibukanya Kamar Rahasia.
→2 Mei 1998
Saat Pertempuran Hogwarts, Profesor Sprout, Neville Longbottom, dan beberapa murid lainnya menggunakan Mandrake untuk menyerang para Pelahap Maut.
Itulah Mandrake! Sebuah tanaman yang jika ditarik bisa mengeluarkan suara tangisan membahana bahkan sampai membuat pingsan! Meski begitu ternyata banyak sekali manfaat yang diberikan tanaman ini, sampai digunakan melawan Pelahap Maut! Apakah kamu mau memiliki tanaman ini?
SELAMAT BERKEBUN!
SELAMAT BERKEBUN!